SELAMAT DATANG di blog ESTUBIZI Business Center | Business & Leisure. Tersedia layanan (klik pilihan Anda): seminar & training services | meeting services | serviced office | coworking space | VOTE: virtual office
Silakan hubungi: 021-5290.5299 [Kuningan] | 021-2751.5225 [Wolter Monginsidi] | whatsapp/line: 0821.2400.6088 | Twitter: @estubizi | email: marketing@estubizi.com | www.estubizi.com

Kamis, 21 Oktober 2010

Google adalah Keajaiban Dunia Nomor 8 ... (Bagian 1 dari 3)

 GOOGLE ADALAH KEAJAIBAN DUNIA NOMOR 8
Oleh: Benyamin Ruslan Naba

Inilah perusahaan yang paling dibutuhkan oleh banyak orang, paling bermanfaat untuk banyak orang, dan paling diandalkan oleh banyak orang, dan juga paling berpengaruh di seluruh dunia.
Bila selama ini kita mengenal keajaiban dunia dilihat dari struktur atau kondisi alam atau habitat yang unik, maka menurut saya, dalam abad modern ini, Google adalah Keajaiban Dunia Nomor 8. Betapa tidak, Google yang awalnya hanya dikenal sebagai mesin pencari (search engine), kini sudah menjadi alat bantu bahkan andalan utama untuk mencari berbagai data, informasi, serta ilmu pengetahuan. Bukan hanya bagi orang dewasa, melainkan juga para lansia dan anak-anak di seluruh dunia. Dalam kamus Bahasa Inggris baru, to google berarti to search, mencari. Google sudah menjadi kata kerja dalam berbagai bahasa, seperti googling, berarti mencari informasi di internet atau Google. Google dipakai oleh banyak manusia di seluruh dunia, mulai mencari resep masakan, cara membeli ban mobil, peta lokasi sebuah restoran, video ilmu pengetahuan, bahan ujian para guru sekolah, foto-foto hotel termurah atau tempat-tempat eksotik di daerah wisata, hingga buku-buku sastra kuno atau sejarah dinosaurus. Dan semua pencarian itu dapat diperoleh secara cuma-cuma dalam hitungan nol koma sekian detik saja.


Dimulai dengan Hal Sederhana
Mungkin Lawrence E. Page yang dikenal dengan Larry Page (ketika itu 22 tahun) dan Sergey M. Brin (21 tahun) - teman kuliahnya pada program doktoral dalam bidang ilmu komputer di Stanford University, dulu pada saat mereka mengembangkan mesin pencari Google tahun 1997, mereka tidak pernah mengira bahwa perusahaannya ini kelak akan menjadi salah satu perusahaan terkaya di dunia. Hanya dalam waktu kurang dari 12 tahun sejak mereka berdua mendapat suntikan dana awal sebesar 100.000 US$ dari Andy Bechtolseim, seorang investor sekaligus pendiri Sun pada bulan Agustus 1998; perusahaan ini sekarang melaju dengan sangat pesat tak terbendung dengan segala inovasi dan kreativitasnya di bidang sains dan teknologi. Padahal ketika menerima cek dari Andy Bechtolseim, kegiatan mereka belum lah berwujud sebuah perusahaan. Baru kemudian mereka menamakannya Google Inc. Google adalah permainan kata dari sebuah istilah matematika yaitu GOOGOL, yang berarti angka 1 yang diikuti dengan 100 angka nol. Penggunaan istilah ini mencerminkan misi mereka untuk mengelola informasi yang tidak terbatas pada web. Misi Google adalah mengorganisir informasi dunia dan membuatnya dapat diakses secara universal dan bermanfaat (to organize the world’s information and make it universally accessible and useful).


"Pada waktu itu kami belum tahu apa yang sesungguhnya kami inginkan. Saya mendapatkan gagasan gila ini sewaktu ingin men-download seluruh web ke dalam komputer saya. Saya sesumbar kepada pembimbing saya bahwa itu hanya memerlukan waktu satu minggu. Lewat satu tahun kemudian, saya baru berhasil men-download sebagian," ujar Larry Page. "Tapi kita harus mencoba sesuatu yang tak akan dikerjakan oleh kebanyakan orang, dan itu harus sampai berhasil," tambahnya. 


Bagi Sergey Brin yang memiliki selera humor tinggi, pencarian adalah sesuatu yang tak kenal henti. "Kami menghabiskan sebagian besar waktu kami untuk mendapatkan akses internet," ujarnya. "Kami surfing setiap hari. Internet adalah alat yang amat sangat berharga. Fungsinya sudah menjadi semacam alat bantu pernapasan," tambah pemuda Yahudi Rusia ini dengan bersemangat. "Terus menerus menemukan sesuatu dan terus melahirkan gagasan memerlukan kerja keras," lanjut Page, "namun itu belum cukup. Kami harus memperkenalkannya ke seluruh dunia. Di Google, yang diperlukan adalah perpaduan ketrampilan ilmiah, ketrampilan matematika, ketrampilan komputer, juga kepiawaian yang luar biasa untuk membuat orang tetap bergairah untuk bekerja," ujar Larry Page yang dilahirkan dari keluarga akademisi Yahudi. Ayahnya Carl Victor Page adalah profesor ilmu komputer dari University of Michigan, sedangkan ibunya, Gloria Page adalah seorang konsultan database bergelar master ilmu komputer. Mereka akademisi yang sudah lama tinggal di Amerika Serikat.


Dari atas ke bawah: Larry Page,
Eric Schmidt, Sergey Brin.
September 1998, sebulan setelah mendapatkan dana awal, kedua mahasiswa kreatif dan sangat cerdas ini (kemudian dikenal sebagai Google Guys), menggunakan garasi rumah Susan Wojcicki sebagai tempat kerja mereka. Kemudian mereka menamakan usaha mereka Google Inc. dan mulai membuka rekening di bank untuk menyimpan dana awal dari Andy Bechtolseim, serta mulai merekrut pegawai dari mahasiswa-mahasiswa cerdas dan para ahli yang berpengalaman di Stanford University. Lima bulan kemudian mereka pindah ke tempat yang lebih besar di Palo Alto yang bisa menampung delapan orang karyawan. Agustus 1999, mereka pindah lagi ke Mountain View, dua bulan setelah mereka mendapatkan dana yang luar biasa besarnya, yakni 25 juta US$ dari perusahaan pemodal ventura Sequoia Capital dan Kleiner Perkins. Michael Moritz dari Sequoia Capital dan John Doerr dari Kleiner Perkins duduk sebagai pengurus perusahaan, namun kendali masih sepenuhnya dilakukan oleh Google Guys. Kedua investor inilah yang kemudian memaksa Larry Page dan Sergey Brin untuk menempatkan seorang CEO, Eric Schmidt (pada Agustus 2001), agar perusahaan dapat berjalan sebagaimana layaknya perusahaan yang profesional. Eric sebelumnya adalah CEO perusahaan software Novell.


Dilihat dari cara mereka memulai sebuah perusahaan, ini adalah langkah awal yang umum dilakukan oleh banyak perusahaan pemula. Namun yang istimewa adalah keberhasilan mereka mendapatkan kepercayaan yang sedemikian besarnya dari seorang investor yang berani menanamkan uangnya untuk suatu hasil yang belum nampak wujud keberhasilannya sama sekali. Disini kita belajar bahwa kekuatan dari sebuah ide yang cemerlang yang diiringi dengan ketekunan yang luar biasa, akan menghasilkan suatu bisnis yang mengagumkan. Kata orang bijak, "Business Means Creative Ideas".


Ikuti kisah perkembangan Google di artikel berikutnya ...




Benyamin Ruslan Naba adalah Co-Founder ESTUBIZI Business Center dan Chief Entrepreneur Officer Simaeru Indonesia Raya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar